The book of
Galatians is a book of contrasts. For example, God’s Son is contrasted with
man’s religion. And, freedom in Christ is in contrast to slavery under the law.
And, the spirit is in contrast with the flesh. To understand the depths of this
book is to understand these great contrasts.
Apakah
kebebasan di dalam Kristus?
Pertama, kebebasan di dalam Kristus menyiratkan
kemerdekaan dari kewajiban. Karena kita telah bebas di dalam Kristus, kita
tidak lagi berkewajiban terhadap hukum Taurat dan peraturan-peraturan,
praktek-praktek, serta ketetapan-ketetapannya. Orang yang berusaha memelihara
hukum Taurat akan membuat dirinya berhutang kepada peraturan-peraturan,
praktek-praktek, dan ketetapan-ketetapan hukum Taurat. Jadi, jika Anda mencoba memelihara hukum Taurat, Anda akan menempatkan
diri Anda di bawah perhambaan dan melayani hukum Taurat sebagai budaknya. Akan
tetapi, kebebasan di dalam
Kristus memerdekakan kita
dari semua kewajiban yang demikian.
Kedua, kebebasan di dalam Kristus mencakup
kepuasan penuh, dengan suplai yang kaya. Jika kita bebas secara lahiriah, tanpa
sesuatu yang menunjang kita atau memuaskan kita, maka kebebasan itu bukanlah
kebebasan yang sejati. Kebebasan yang benar
bukan hanya bebas dari kewajiban, tetapi juga kepuasan penuh, karena di
dalamnya ada suatu suplai dan tunjangan yang memadai.
Ketiga, kebebasan di dalam Kristus berarti
kenikmatan atas perhentian. Orang-orang yang tetap memelihara hari Sabat tidak
menikmati perhentian sejati, sebab upaya mereka untuk memelihara hari Sabat
telah menempatkan mereka di bawah beban yang berat. Namun, di dalam Kristus kita memiliki perhentian yang sejati.
Keempat, kebebasan di dalam Kristus menyiratkan
kenikmatan penuh atas Kristus. Karena kita telah bebas di dalam Dia, kita
menikmati semua hakiki-Nya. Kebebasan sejati di
dalam Kristus adalah kenikmatan penuh atas Kristus yang hidup.
Karena hukum
Taurat tersusun dari huruf-huruf mati, ia tidak dapat
memberikan hayat.
Karena hukum Taurat tidak dapat memberikan hayat, maka
hukum Taurat tidak dapat melahirkan anak-anak; ia hanya dapat
melahirkan budak-budak. Ismael
bukanlah anak Abraham yang seharusnya, melainkan budak. Hagar tidak
dapat melahirkan seorang anak sebagai ahli waris Abraham. Karena ibu Ismael
adalah seorang budak perempuan, maka Ismael pun seorang budak. Semua orang yang
berusaha memelihara hukum Taurat, adalah Ismael-Ismael hari ini yang dilahirkan
oleh Hagar.