Daging
berlawanan dengan Roh itu
Berdasarkan wahyu dalam Perjanjian Baru, Roh adalah perwujudan terakhir
dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Allah itu Roh, dan manusia
yang jatuh adalah daging. Allah adalah Allah Tritunggal yang telah melalui
proses, dan daging adalah manusia tripartit yang telah jatuh. Pernahkah Anda
memahami bahwa manusia hari ini adalah manusia tripartit yang telah jatuh dan
Allah adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses? Manusia tripartit yang
jatuh adalah daging, dan Allah Tritunggal yang telah melalui proses adalah Roh
itu.
Daging berarti seluruh manusia kita yang jatuh, Roh itu berarti seluruh
Allah.
Sebagaimana hukum Taurat sejalan dengan daging, maka iman sejalan
dengan Roh itu. Bila kita berusaha memelihara hukum Taurat, kita akan segera
berada dalam daging. Tetapi bila kita menempuh jalan iman dengan mendengar,
mengapresiasi, menyeru, menerima, menyambut, bersatu, mengambil bagian, dan
menikmati, dengan spontan kita akan mengalami Roh itu. Hal ini dapat kita
buktikan melalui pengalaman kita. Bila kita berusaha sekuat tenaga untuk
memelihara hukum Taurat, kita akan berada di dalam daging, di dalam manusia
tripartit yang jatuh. Namun, bila kita menempuh jalan iman, kita berada di
dalam roh kita seraya menikmati Roh itu. Dalam jalan imanlah kita menikmati Roh
itu sebagai Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Tambahan pula, jalan
iman ini akan mengembangkan dan menumbuhkan kesatuan yang organik antara Allah
yang telah melalui proses dengan manusia yang dilahirkan kembali. Allah
menginginkan kesatuan organik ini dapat berkembang sampai tahap yang tertinggi.
Daging
berusaha memenuhi hukum Taurat, sedangkan iman hanya menerima Roh itu.
Kesatuan
organik ialah Allah yang telah melalui proses bersatu dengan manusia yang
dilahirkan kembali.
Mendengar,
mengapresiasi dan menikmati adalah jalan iman.
No comments:
Post a Comment