Dalam berita ke-41 Pelajaran-Hayat
Ibrani telah kita tunjukkan perbedaan
antara perjanjian dengan wasiat. Perjanjian mengacu kepada suatu persetujuan
terhadap sesuatu yang dijanjikan, tetapi hal itu belum digenapi. Wasiat mengacu
kepada suatu persetujuan yang butir-butir di dalamnya telah tergenapi atau rampung.
Bila butir-butir dalam janji telah digenapi semua, maka perjanjian itu menjadi
wasiat. Istilah modern dari wasiat ialah pesan terakhir. Jadi wasiat baru
adalah pesan terakhir yang baru. Suatu pesan terakhir bukanlah suatu
persetujuan yang di dalamnya si pemberi wasiat berjanji melakukan sesuatu untuk
orang lain. Tidak, pesan terakhir adalah suatu wasiat yang menerangkan bahwa si
pemberi wasiat telah melakukan perkara tertentu atau memberikan benda tertentu
kepada orang tertentu. Injil yang kita beritakan pertama-tama adalah sebuah
perjanjian. Tetapi pada akhirnya ia menjadi sebuah wasiat. Pada masa Abraham,
Injil ini tidak mungkin menjadi satu wasiat, paling-paling hanya sebuah
perjanjian yang di dalamnya Allah berjanji akan memberkati segala bangsa di
dalam Abraham dan memberikan tanah permai kepada keturunan Abraham. Kemudian,
dalam Kejadian 15, janji ini menjadi suatu perjanjian yang sah. Namun,
Perjanjian Baru adalah suatu wasiat baru bagi kita, sebab semua hal yang
dijanjikan telah digenapi oleh Kristus. Semua bangsa telah diberkati di dalam
Kristus, dan tanah permai itu telah
diberikan kepada keturunan Abraham.
Karena itu yang kita terima hari ini bukan suatu perjanjian baru, tetapi suatu
wasiat baru, pesan terakhir baru. Pesan terakhir ini adalah Injil.
Menanyakan kaum beriman apakah
telah menerima Roh itu sangatlah ganjil.
Bagaimana mungkin kita tidak menerima Roh itu kalau kita telah memasuki suatu
kesatuan yang organik dengan Allah Tritunggal? Kita telah diokulasikan ke dalam
Dia. Proses okulasi ini dimulai dari apresiasi
kita terhadap Tuhan,
dan digenapkan melalui baptisan.
Kali pertama Anda mendengar Injil, suatu apresiasi terhadap Tuhan Yesus timbul
dari batin Anda. Kemudian, Anda rela menerima baptisan. Pada saat itulah
terjadi kesatuan yang organik, okulasi. Anda telah diokulasikan ke dalam Allah
Tritunggal. Seorang berdosa yang telah percaya kepada Yesus baru dapat
dibaptiskan ke dalam nama Bapa, Putra, dan Roh. Nama menunjukkan Persona.
Alangkah menakjubkan bahwa orang-orang berdosa dapat dibaptiskan ke dalam Allah
Tritunggal! Kesatuan yang tergenap melalui baptisan adalah kesatuan batini,
kesatuan dalam hayat. Jika ada orang bertanya apakah Anda telah menerima Roh
Kudus, Anda boleh mengatakan kepadanya bahwa Anda telah menerima Allah
Tritunggal, Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
Covenant =
perjanjian
Testament =
wasiat
Tuhan tidak
memberikan langit tingkat ketiga kepada kita melainkan Dia memberikan diri-Nya
sendiri.
Hidup oleh
kesatuan yang organik berarti hidup oleh Roh itu, yakni oleh Allah Tritunggal
yang telah melalui proses.
Berkat Injil
kita ialah Allah Tritunggal yang telah melalui proses menjadi Roh Pemberi Hayat
yang almuhit.
No comments:
Post a Comment