Allah menggunakan hukum Taurat sebagai cermin untuk menyingkapkan
keadaan umat-Nya. Tetapi setelah umat itu tersingkap, mereka dapat beralih ke
tabernakel, imamat, mezbah, dan berbagai kurban. Menurut perlambangan, hal ini
merupakan penggenapan janji yang Allah buat bagi Abraham. Kitab Keluaran
sebenarnya bukanlah kitab tentang hukum Taurat, melainkan kitab tentang
kegenapan janji Allah, kitab tentang Kristus, salib, dan gereja. Memang, ada
beberapa pasal yang khusus ditujukan kepada hukum Taurat dan ketetapan-ketetapannya.
Tetapi pasal- pasal lainnya menampilkan pola tabernakel dan melukiskan
pembangunan tabernakel. Seperti telah kita tunjukkan, pola tabernakel
diwahyukan kepada Musa dalam suasana cerah. Setelah pola itu diberikan,
tabernakel lalu didirikan. Kemudian, orang-orang yang berada di bawah hukuman
hukum Taurat dapat bersekutu dengan Allah melalui imamat dan kurban-kurban
persembahan. Persekutuan itu melalui tabernakel, yakni melalui Kristus.
Walaupun itu bukan realitas janji Allah kepada Abraham, namun itulah
kegenapannya secara simbolis.
Dalam Alkitab tercatat enam nama atau sebutan yang terkenal: Adam,
Abraham, Musa, Kristus, gereja, dan Yerusalem Baru. Kehendak Allah pada
kekekalan lampau tidak bertalian dengan hukum Taurat. Pikiran Allah tidak
terpusat pada hukum Taurat, melainkan pada diri Adam, Abraham, Kristus, gereja,
dan Yerusalem Baru, yakni perampungan sempurna pekerjaan Allah atas diri
manusia. Hari ini kita berada dalam gereja, pada masa kekekalan kita akan
berada dalam Yerusalem Baru. Allah memakai hukum Taurat untuk sementara guna
menyingkapkan keadaan umat-Nya yang tidak mengenal diri dan kondisi diri mereka
sendiri. Allah juga memakai hukum Taurat sebagai wali yang menjaga dan
memelihara umat-Nya, dan juga sebagai pemandu anak untuk membawa mereka kepada
Kristus. Namun, begitu hukum Taurat telah memenuhi tugasnya, yakni telah
memimpin kita kepada Kristus, ia tidak seharusnya merintangi jalan kita. Musa
tidak saja seorang yang olehnya hukum Taurat itu diberikan, ia pun seorang yang
menerima pola tabernakel, dan di bawah pimpinannya tabernakel itu didirikan.
No comments:
Post a Comment