Ciptaan lama
tidak memiliki hayat Allah, tetapi ciptaan baru memiliki hayat Allah.
Yang
menjadikan ciptaan baru ialah kesatuan organik dengan Allah Tritunggal.
Ketika ia menulis
tentang damai sejahtera dan anugerah,
dalam batinnya ia menyadari bahwa
ia menikmati damai sejahtera karena
ia membawa tanda-tanda Yesus. Tanda- tanda Yesuslah yang memelihara dia dalam suatu kondisi yang penuh damai sejahtera. Melalui menikmati
anugerah, Paulus dibawa ke dalam suatu keadaan yang penuh damai sejahtera. Ia tetap bertahan di dalam damai sejahtera ini melalui membawa
tanda-tanda Yesus tersebut.
Paulus menganggap dirinya seorang hamba Kristus.
Sebagaimana seorang hamba harus mengenakan
tanda yang membuktikan bahwa ia
adalah milik seseorang, maka pada tubuh Paulus ada tanda Yesus. Seolah-olah nama Yesus telah dicapkan pada dirinya berulang-ulang
sebagai kesaksian dan deklarasi bahwa
Paulus adalah milik Tuhan.
Sebagaimana Tuhan Yesus dan Paulus dianiaya karena mereka menempuh
kehidupan yang tersalib, maka hal yang
sama akan terjadi pada kita bila
kita, oleh rahmat dan anugerah Tuhan, mengikuti jejak mereka untuk menempuh kehidupan yang sedemikian. Tatkala kita dihina, ditolak, dihukum, diolok-olok, dan dicemooh,
itu berarti kita mengemban
tanda-tanda Yesus. Akan tetapi, karena kita mengemban tanda-tanda itu, kita menikmati damai sejahtera, dan kita tidak akan disusahkan oleh situasi atau
keadaan apa pun.
Jika Anda
mengecek pengalaman Anda,
Anda akan nampak semakin Anda dianiaya karena mengikuti Tuhan Yesus,
batin Anda akan
semakin bersukacita. Menurut Kisah Para Rasul 5:40-41, para murid
bersukacita karena merasa terbilang layak menderita bagi nama Yesus. Aniaya
memberi kita kepastian bahwa kita menempuh jalan yang benar. Karena
itu, seperti yang dikatakan Paulus dalam 6:16, turunlah
kiranya damai sejahtera dan
rahmat atas orang yang menuruti
patokan ini. Bagaimana kita tahu bahwa
kita menuruti patokan ini?
Kita mengetahuinya melalui fakta bahwa kita telah dianiaya.
No comments:
Post a Comment