Dalam Galatia 4:5
Paulus berkata bahwa Allah telah
menebus kita supaya kita boleh
mendapatkan hak keputraan.
Mendapatkan hak keputraan berarti dilahirkan dari Allah dan karenanya kita mendapatkan hayat dan sifat ilahi. Sebagai anak-anak Allah, kita
memiliki hayat dan sifat Allah.
Kelahiran kembali yang olehnya kita
dilahirkan dari Allah sehingga menjadi anak-anak-Nya dirampungkan oleh Allah sendiri
sebagai Roh pemberi-hayat. Sudah
tentu Tuhan Yesus datang menjadi Penyelamat kita dan mati di atas salib sebagai Penebus kita.
Namun sasaran penyelamatan dan penebusan Allah
ialah membawa kita ke dalam keputraan. Kita tidak hanya diselamatkan dan ditebus, bahkan kita menjadi satu roh dengan Tuhan (1 Kor. 6:17), dan
sebagai akibatnya, kita memiliki hayat dan sifat ilahi. Kita tidak hanya bersatu dengan
Allah secara umum, tetapi juga benar- benar adalah satu roh dengan Dia.
Kehidupan kristiani
bukanlah kehidupan yang agamis atau
etis, melainkan suatu kehidupan
yang menjadi satu roh dengan Allah. Setiap kali kita
menggunakan roh kita berseru
kepada Tuhan, kita akan mengalami transmisi ilahi, yaitu aliran arus surgawi.
Karena itu kehidupan kristiani adalah
kehidupan penyuplaian dan penerimaan.
Allah terus-menerus menyuplai, kita
terus-menerus menerima dari Dia.
Semakin kita menerima Roh itu,
kita akan semakin memperoleh hayat dan
menempuh kehidupan oleh Roh itu.
Saya dapat bersaksi dari pengalaman pribadi bahwa kenikmatan saya atas
Roh itu
terus bertambah-tambah dan
semakin maju. Hari demi
hari saya selalu menerima
Roh, memperoleh hayat dan menempuh kehidupan oleh Roh
itu.
Saat demi saat
kita perlu menghirup hayat ilahi ke dalam
kita. Kalau demikian, kita tidak akan hidup dalam diri kita sendiri atau
oleh daging, tetapi kita akan melakukan
setiap perkara oleh Roh yang
telah kita terima melalui pernafasan itu. Keperluan kita hari ini ialah berlatih menerima Roh
dan hidup oleh Roh.
Ini bukanlah agama atau
etika, melainkan pengalaman atas
Roh yang
hidup itu.
No comments:
Post a Comment