Hal yang paling penting dan rahasia yang
diwahyukan dalam Alkitab ialah bahwa tujuan akhir Allah adalah menggarapkan diri-Nya ke dalam umat
pilihan-Nya. Kedambaan Allah untuk
menggarapkan diri-Nya ke dalam diri kita
merupakan titik inti dari wahyu ilahi
dalam Kitab Suci. Karena hal ini
begitu rahasia, ia tersembunyi di
dalam Alkitab; walau tidak seluruhnya
tersembunyi. Di satu pihak, ia memang merupakan satu rahasia; tetapi di pihak
lain, rahasia ini telah diwahyukan dalam
Alkitab.
Allah telah
memberi kita dua hadiah besar yang oleh- nya
Ia menggarapkan diri-Nya sendiri
ke dalam kita, yaitu Roh itu dan
Firman. Kedua hadiah tersebut sebenarnya adalah Allah sendiri. Allah adalah Roh
dan Allah juga
Firman. Injil Yohanes adalah
sejilid kitab yang dengan jelas
mewahyukan Allah, Roh, dan Firman. Yohanes 1:1 mengatakan, “Pada mulanya
ada Firman; Firman itu bersama- sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.” Menurut
Yohanes 1:14, Firman, Allah itu
sendiri, telah menjadi daging.
Akhirnya, Firman yang
berinkarnasi ini telah
disalibkan, dan setelah kebangkitan-Nya,
Adam yang akhir ini menjadi Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45b). Injil Yohanes juga
menghubungkan Firman dan
Roh. “Rohlah yang menghidupkan” kata Tuhan Yesus
dalam Yohanes 6:63, dan “Perkataan-perkataan
yang Kukatakan kepadamu adalah Roh dan
hidup.” Allah adalah
hayat, Roh adalah hayat, Firman
juga adalah hayat. Menurut Injil Yohanes, ketiganya adalah satu. Allah adalah Firman, Firman adalah Roh, dan Roh
adalah Allah.
Kehidupan
kristiani yang wajar adalah
kehidupan yang menerima Roh itu
secara terus-menerus. Kehidupan jasmani kita adalah satu contoh dari hal ini.
Kehidupan jasmani tergantung pada pernafasan. Kehidupan kita adalah
kehidupan bernafas. Begitu seseorang berhenti pernafasannya, ia akan segera
mati. Hari ini banyak orang Kristen
yang pernafasan rohaninya telah berhenti, karena itu kehidupan rohani mereka telah macet. Bernafas
secara rohani berarti terus-menerus menerima Roh itu.
Selaku orang Kristen, kita harus menjadi pneumatis
(dipenuhi udara), yaitu penuh dengan pneuma,
penuh dengan Roh itu. Roh itu adalah udara surgawi untuk kita hirup.
Melalui menggunakan roh untuk berseru
kepada Tuhan, kita menghirup Roh
itu dan karenanya kita menerima Roh itu.
Sebagaimana pernafasan jasmani kita tidak dapat
berhenti, demikian juga pernafasan
rohani kita tidak dapat berhenti. Ini
berarti kita harus membina kebiasaan
menggunakan roh kita
untuk berdoa secara
terus-menerus. Unsur pokok dalam
menerima Roh itu dari saat ke saat adalah kita berseru kepada
Tuhan dengan roh kita.
Ketika kita menggunakan roh kita untuk berdoa, menyeru nama Tuhan,
dan mendoa-bacakan firman Tuhan, kita
akan memiliki pernafasan rohani dan
menerima Roh itu. Demikian, esens Allah Tritunggal, unsur surgawi, dan hakiki ilahi akan ditambahkan ke dalam diri
kita. Ketika unsur ini meluas di
batin kita, kita akan bertumbuh dan ditransformasi,
dan hal-hal negatif dalam diri kita akan
disingkirkan. Semakin kita bertumbuh oleh
unsur Allah Tritunggal yang ditambahkan ke dalam kita, kita akan semakin berfungsi di
dalam gereja dan terbangun bersama orang lain di tempat kita sebagai ekspresi Tubuh
Kristus.
No comments:
Post a Comment