Pujian Atas Kemuliaan Anugerah Allah
Anugerah, kemuliaan dan pujian.
Anugerah adalah satu persona.
Galatia 2:20 sejajar dengan 1
Korintus 15:10. Galatia 2:20 mengatakan,
“Tetapi
bukan aku, melainkan Kristus”, sedang 1
Korintus 15:10 mengatakan, “Tetapi bukannya aku, melainkan anugerah Allah
yang menyertai aku.” Ini menunjukkan bahwa anugerah adalah Kris
tus itu
sendiri.
“Anugerah Tuhan kita
Yesus Kristus menyertai roh kamu,
Saudara-saudara! Amin” (Gal. 6:18). “Tuhan
menyertai rohmu. Anugerah-Nya
menyertai kamu!” (2 Tim.
4:22). Dalam ayat ini Kristus paralel dengan anugerah. Tuhan Yesus Kristus menyertai roh kita sama
dengan anugerah menyertai
roh kita. Ini menunjukkan bahwa anugerah pada hakekatnya
sama dengan Kristus. Ketika kita memiliki Kristus, kita memiliki anugerah.
Ketika Kristus tiba, anugerah pun tiba.
Inilah sebabnya Yohanes 1:17 mengatakan
bahwa anugerah datang dari Yesus
Kristus, menunjukkan bahwa anugerah agak mirip dengan seseorang.
Anugerah dipersonifikasikan sebagai
seorang manusia. Personifikasi anugerah ini
tak lain ialah Allah sendiri.
Kemuliaan itu adalah ekspresi Allah. Seprinsip dengan ini, Anak Allah
datang sebagai cahaya kemuliaan
Allah yang berarti Dia
adalah ekspresi Allah. Tidak
ada seorang pun yang
pernah melihat Allah, tetapi kita
telah nampak kemuliaan Anak Tunggal-Nya.
Ketika kita menerima anugerah dan menikmati Allah, kita memiliki perasaan mulia, walaupun kita mungkin tidak mempunyai
kata-kata untuk mengekspresikan perasaan
itu. Kadang kala setelah selesai suatu sidang yang indah, kita dipenuhi oleh anugerah dan
kita berkata, “Alangkah
mulianya!” Ini berarti Allah
terekspresi dalam anugerah-Nya.
Bersyukur kepada Allah berarti
kita berterima kasih untuk suatu kebaikan Allah. Tetapi tatkala kita memuji
Allah, itu terutama berarti memuji-Nya atas apa ada-Nya atau
perbuatan-Nya, tidak peduli kita menerima suatu kebaikan dari Dia atau
tidak. Dalam memuji Allah Anda
harus melupakan diri sendiri
dan keluar dari diri sendiri. Ketika Anda benar-benar memuji Allah, seolah-olah diri
Anda sendiri tidak
ada. Anda hanya nampak apa
adanya Allah dan
apa yang Dia
lakukan.
Ketika para malaikat memuji Allah
atas keputraan kita, setan-setan
akan terkejut dan berkata, “Astaga,
orang-orang dosa yang
kita kuasai bisa menjadi
anak-anak Allah!” Bukan hanya para malaikat
memuji Allah atas keputraan
kita, tetapi juga
setiap perkara yang positif dalam alam semesta akan memuji Dia.
Betapa kita perlu memuji Allah atas keputraan!
No comments:
Post a Comment