Wednesday, May 20, 2015

Catatan Kaki Keluaran 3:2 - 2 (MC)

Api yang menyala-nyala menyatakan kemuliaan kekudusan Allah, yang membuat manusia yang telah jatuh tidak bisa berkontak secara langsung dengan Allah yang adalah pohon hayat (Gen_3:24 dan cat.). Menurut Gen_3:17-19, semak duri adalah bagian dari kutukan yang muncul karena dosa manusia. Maka, semak duri melambangkan manusia yang telah jatuh yang berada di bawah kutukan. Di sini semak duri mewakili Musa sendiri sebagai seorang dosa yang telah ditebus. Api yang menyala-nyala di dalam semak duri itu menandakan bahwa kemuliaan kekudusan Allah akan membara di dalam dan di atas Musa, yang dipanggil Allah, meskipun dia adalah orang dosa yang berada di bawah kutukan Allah. Hal tersebut dapat terjadi karena penebusan Kristus (Gen_3:21; Gen_4:4), yang memuaskan tuntutan kekudusan Allah dan menyingkirkan kutukan itu, membiarkan api ilahi (Roh itu) mengunjungi dan menghuni semak duri (orang dosa yang telah ditebus), dan membuat api itu menjadi satu dengan semak duri (Gal_3:13-14). Fakta bahwa api yang menyala-nyala di dalam semak duri tanpa menghanguskannya menunjukkan bahwa Allah sendiri, bukan Musa, yang akan menjadi "bahan bakar" bagi pembakaran itu (cf. Rom_12:11; 2Ti_1:7; Phi_4:13; Col_1:29). Musa hanya akan menjadi satu bejana, satu saluran, yang melaluinya kemuliaan kekudusan Allah dinyatakan (cf. 2Co_4:7). 


Menurut Deu_33:16, semak duri adalah tempat kediaman Allah. Karena umat korporat Allah adalah tempat kediaman-Nya yang sesungguhnya (Heb_3:6 dan cat.), maka hal ini menyiratkan bahwa semak duri juga mengacu kepada umat tebusan Allah sebagai satu kesatuan yang korporat. Setelah Kemah, lambang bani Israel sebagai tempat kediaman Allah, dibangunkan, maka pada malam itu awan kemuliaan Allah yang turun ke atasnya tampak seperti api (Num_9:15-16). Api yang menyala-nyala yang turun ke atas Kemah itu menandakan bahwa umat Israel adalah satu semak duri korporat yang menyala-nyala. Gereja sebagai tempat kediaman Allah juga adalah satu semak duri yang menyala-nyala-Allah Tritunggal menyala-nyala di dalam dan di atas keinsanian yang telah ditebus (Luk_12:49;Act_2:3-4). Melalui pembakaran dari api kudus ilahi ini, semak duri yang dulunya terkutuk dan kini telah ditebus, diubah menjadi tempat kediaman Allah. Inilah ekonomi Allah.



No comments: