Sunday, June 24, 2012

Galatia Berita 20


Kita tidak ada bagian dalam hal pengganapan janji. Hanya  Kristus,  keturunan  yang  unikyang  bersyarat menggenapi janji Allah kepada Abraham. Di aspek ini, keturunan  ini  adalah  uniksatu-satunya. Tetapi  di  aspek penikmatan janji yang telah digenapi, keturunan ini menjadi banyak, yakni anak-anak Abraham.

Dari Galatia 3:16 kita mengetahui bahwa Kristus adalah keturunan Abraham yang unik, satu-satunya. Kristus adalah keturunan, dan keturunan adalah ahli waris yang mewarisi janji. Karena itu, untuk mewarisi berkat yang dijanjikan, haruslah kita bersatu dengan Kristus. Di luar Dia, kita tidak dapat mewarisi janji yang Allah berikan kepada Abraham. Dalam pandangan Allah, Abraham hanya mempunyai satu keturunan, yaitu Kristus. Kita harus berada di dalam-Nya, baru kita dapat mengambil bagian dalam janji yang diberikan kepada Abraham itu. Ia tidak saja keturunan yang mewarisi janji, Ia juga sebagai berkat janji untuk diwarisi. Bagi kaum beriman Galatia, beralih kembali dari Kristus ke hukum Taurat berarti akan kehilangan sang Ahli Waris serta warisan dari janji itu.

Jika Kristus tidak datang, Allah tidak berdaya meng- genapi janji-Nya kepada Abraham. Seperti telah kita tunjukkan, Persona yang menggenapi janji ini bukan Persona yang membuat janji, melainkan Persona yang dijanjikan, yakni keturunan itu. Allah telah berjanji akan memberikan seorang  keturunan dan  tanah  permai  kepada  Abraham. Janji ini telah digenapi oleh keturunan yang unik dan yang dijanjikan itu.

Selaku keturunan Abraham yang unik, Kristus merangkum semua orang percaya yang telah dibaptis ke dalam Dia (3:27-28). Di satu aspek, ketika Kristus mati di atas salib, Ia tersalib sendirian sebagai Penebus kita. Tetapi, di aspek lain, ketika Ia tersalib kita pun tersalib bersama Dia. Untuk penggenapan penebusan, Kristus tersalib sendirian, tetapi untuk mengakhiri ciptaan lama, Kristus merangkum kita dalam penyaliban-Nya. Dalam prinsip yang sama, dalam penggenapan janji yang dibuat Allah kepada Abraham,   kita   tidak   tercakup   sebagai   bagian   dari keturunan yang unik itu. Kita tidak dapat mengambil bagian dalam penggenapan janji itu. Namun, untuk mewarisi dan menikmatinya, kita semua telah tercakup di dalamnya. Kristus seorang diri telah menggenapi janji itu, tetapi Dia dan kita mengambil bagian atas kenikmatan janji itu. Jadi, di satu aspek, keturunan itu adalah unik, satu; di aspek lain, keturunan itu almuhit. Dari segi penggenapan, keturunan itu adalah satu; dari segi pewarisan dan penikmatan, keturunan itu almuhit, merangkum seluruh orang percaya yang dibaptis ke dalam Kristus.

Aku dibawa ke dalam Kristus, aku percaya ke dalam Kristus, aku dibaptis ke dalam Kristus. Jadi, aku satu dengan Kristus, aku satu dengan Keturunan ini, aku berbagian dan aku penikmat berkat Abraham.

Galatia Berita 19


Hukum Taurat adalah penjaga yang menjaga orang-orang berdosa melalui menghukum mereka. Jika hukum Taurat tidak menghukum orang, ia tidak dapat berfungsi sebagai penjaga. Tanpa penyingkapan dan penghukuman hukum Taurat, kita pun tidak dapat menyadari berapa banyak dosa yang telah kita lakukan terhadap Allah. Tanpa hukum Taurat, kita akan kehilangan pengaturan atau pengendalian. Tetapi karena hukum Taurat menghukum kita, kita terjaga olehnya.

Hukum Taurat membawa kita kepada Kristus. Jangan menganggap hukum Taurat itu terlalu buruk. Tanpa penyingkapan, penghakiman, penghukuman hukum Taurat siapa yang datang ke altar? Hukum Taurat sangat berguna.

Kapan saja kita ingin mematuhi hukum Taurat, hal itu pasti berasal dari daging. Ketika kita berusaha mematuhi hukum Taurat, kita berada di dalam daging, di bawah penghukuman.

Jadi, kita harus selalu berkata, "Terima kasih hukum Taurat, selamat tinggal."
Terima kasih engkau telah membawaku kepada Kristus, tetapi aku tidak mau tinggal bersamamu.

Kristus bukan hanya obat bagi kegagalan kita, tetapi juga obat bagi kekurangan kita akan Kristus.

Dalam memelihara anak-anak, para orang tua Kristen perlu memberikan hukum Taurat kepada anak-anak mere- ka. Janganlah kita mendahulukan anugerah kepada mere- ka. Jika kita memberi mereka peraturan-peraturan sesuai dengan  hukum  Taurat,  mereka  akan  dikawal  hukum Taurat bagi Kristus. Jadi, pertama-tama kita harus mem- beri mereka hukum Taurat dengan tegas. Hukum Taurat akan menyingkapkan, menjaga, dan melindungi mereka; akan melayani mereka seperti seorang pengawal atau wali untuk menjaga mereka bagi Kristus.


Jika kita tidak memiliki iman, segala yang dirampungkan pada pihak Allah akan tetap obyektif dan takkan berkaitan dengan kita secara pribadi. Kita harus memiliki iman yang berfungsi sebagai kamera yang me- motret pemandangan anugerah. Iman yang beroperasi sedemikian ini menyiratkan bahwa kita menanggapi pemandangan ilahi melalui pendengaran, apresiasi, penyeruan, ponerimaan, penyambutan, ucapan syukur, pujian, dan keluapan.

Iman sebenarnya adalah Allah Tritunggal yang terinfus ke dalam diri kita. Infusi ini terjadi ketika kita berada di  bawah pemberitaan anugerah dan  mendengar kata-kata anugerah. Tatkala Allah Tritunggal yang telah melalui proses ini terinfus ke dalam kita, Ia menjadi iman kita. Iman ini merupakan refleksi anugerah. Karena itu, anugerah dan iman, iman dan anugerah merupakan kedua ujung dari satu perkara.

Saturday, June 16, 2012

Galatia Berita 18


Allah menggunakan hukum Taurat sebagai cermin untuk menyingkapkan keadaan umat-Nya. Tetapi setelah umat itu tersingkap, mereka dapat beralih ke tabernakel, imamat, mezbah, dan berbagai kurban. Menurut perlambangan, hal ini merupakan penggenapan janji yang Allah buat bagi Abraham. Kitab Keluaran sebenarnya bukanlah kitab tentang hukum Taurat, melainkan kitab tentang kegenapan janji Allah, kitab tentang Kristus, salib, dan gereja. Memang, ada beberapa pasal yang khusus ditujukan kepada hukum Taurat dan ketetapan-ketetapannya. Tetapi pasal- pasal lainnya menampilkan pola tabernakel dan melukiskan pembangunan tabernakel. Seperti telah kita tunjukkan, pola tabernakel diwahyukan kepada Musa dalam suasana cerah. Setelah pola itu diberikan, tabernakel lalu didirikan. Kemudian, orang-orang yang berada di bawah hukuman hukum Taurat dapat bersekutu dengan Allah melalui imamat dan kurban-kurban persembahan. Persekutuan itu melalui tabernakel, yakni melalui Kristus. Walaupun itu bukan realitas janji Allah kepada Abraham, namun itulah kegenapannya secara simbolis.

Dalam Alkitab tercatat enam nama atau sebutan yang terkenal: Adam, Abraham, Musa, Kristus, gereja, dan Yerusalem Baru. Kehendak Allah pada kekekalan lampau tidak bertalian dengan hukum Taurat. Pikiran Allah tidak terpusat pada hukum Taurat, melainkan pada diri Adam, Abraham, Kristus, gereja, dan Yerusalem Baru, yakni perampungan sempurna pekerjaan Allah atas diri manusia. Hari ini kita berada dalam gereja, pada masa kekekalan kita akan berada dalam Yerusalem Baru. Allah memakai hukum Taurat untuk sementara guna menyingkapkan keadaan umat-Nya yang tidak mengenal diri dan kondisi diri mereka sendiri. Allah juga memakai hukum Taurat sebagai wali yang menjaga dan memelihara umat-Nya, dan juga sebagai pemandu anak untuk membawa mereka kepada Kristus. Namun, begitu hukum Taurat telah memenuhi tugasnya, yakni telah memimpin kita kepada Kristus, ia tidak seharusnya merintangi jalan kita. Musa tidak saja seorang yang olehnya hukum Taurat itu diberikan, ia pun seorang yang menerima pola tabernakel, dan di bawah pimpinannya tabernakel itu didirikan.

Galatia Berita 17


Dalam berita ke-41 Pelajaran-Hayat Ibrani telah kita tunjukkan perbedaan antara perjanjian dengan wasiat. Perjanjian mengacu kepada suatu persetujuan terhadap sesuatu yang dijanjikan, tetapi hal itu belum digenapi. Wasiat mengacu kepada suatu persetujuan yang butir-butir di dalamnya telah tergenapi atau rampung. Bila butir-butir dalam janji telah digenapi semua, maka perjanjian itu menjadi wasiat. Istilah modern dari wasiat ialah pesan terakhir. Jadi wasiat baru adalah pesan terakhir yang baru. Suatu pesan terakhir bukanlah suatu persetujuan yang di dalamnya si pemberi wasiat berjanji melakukan sesuatu untuk orang lain. Tidak, pesan terakhir adalah suatu wasiat yang menerangkan bahwa si pemberi wasiat telah melakukan perkara tertentu atau memberikan benda tertentu kepada orang tertentu. Injil yang kita beritakan pertama-tama adalah sebuah perjanjian. Tetapi pada akhirnya ia menjadi sebuah wasiat. Pada masa Abraham, Injil ini tidak mungkin menjadi satu wasiat, paling-paling hanya sebuah perjanjian yang di dalamnya Allah berjanji akan memberkati segala bangsa di dalam Abraham dan memberikan tanah permai kepada keturunan Abraham. Kemudian, dalam Kejadian 15, janji ini menjadi suatu perjanjian yang sah. Namun, Perjanjian Baru adalah suatu wasiat baru bagi kita, sebab semua hal yang dijanjikan telah digenapi oleh Kristus. Semua bangsa telah diberkati di dalam Kristus, dan tanah permai  itu  telah  diberikan kepada  keturunan Abraham. Karena itu yang kita terima hari ini bukan suatu perjanjian baru, tetapi suatu wasiat baru, pesan terakhir baru. Pesan terakhir ini adalah Injil.

Menanyakan kaum  beriman apakah telah  menerima Roh itu sangatlah ganjil. Bagaimana mungkin kita tidak menerima Roh itu kalau kita telah memasuki suatu kesatuan yang organik dengan Allah Tritunggal? Kita telah diokulasikan ke dalam Dia. Proses okulasi ini dimulai dari apresiasi  kita  terhadap  Tuhan,  dan  digenapkan melalui baptisan. Kali pertama Anda mendengar Injil, suatu apresiasi terhadap Tuhan Yesus timbul dari batin Anda. Kemudian, Anda rela menerima baptisan. Pada saat itulah terjadi kesatuan yang organik, okulasi. Anda telah diokulasikan ke dalam Allah Tritunggal. Seorang berdosa yang telah percaya kepada Yesus baru dapat dibaptiskan ke dalam nama Bapa, Putra, dan Roh. Nama menunjukkan Persona. Alangkah menakjubkan bahwa orang-orang berdosa dapat dibaptiskan ke dalam Allah Tritunggal! Kesatuan yang tergenap melalui baptisan adalah kesatuan batini, kesatuan dalam hayat. Jika ada orang bertanya apakah Anda telah menerima Roh Kudus, Anda boleh mengatakan kepadanya bahwa Anda telah menerima Allah Tritunggal, Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Covenant = perjanjian

Testament = wasiat

Tuhan tidak memberikan langit tingkat ketiga kepada kita melainkan Dia memberikan diri-Nya sendiri.

Hidup oleh kesatuan yang organik berarti hidup oleh Roh itu, yakni oleh Allah Tritunggal yang telah melalui proses.

Berkat Injil kita ialah Allah Tritunggal yang telah melalui proses menjadi Roh Pemberi Hayat yang almuhit.

Sunday, June 10, 2012

Galatia Berita 16


Daging berlawanan dengan Roh itu

Berdasarkan wahyu dalam Perjanjian Baru, Roh adalah perwujudan terakhir dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Allah itu Roh, dan manusia yang jatuh adalah daging. Allah adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses, dan daging adalah manusia tripartit yang telah jatuh. Pernahkah Anda memahami bahwa manusia hari ini adalah manusia tripartit yang telah jatuh dan Allah adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses? Manusia tripartit yang jatuh adalah daging, dan Allah Tritunggal yang telah melalui proses adalah Roh itu.

Daging berarti seluruh manusia kita yang jatuh, Roh itu berarti seluruh Allah.

Sebagaimana hukum Taurat sejalan dengan daging, maka iman sejalan dengan Roh itu. Bila kita berusaha memelihara hukum Taurat, kita akan segera berada dalam daging. Tetapi bila kita menempuh jalan iman dengan mendengar, mengapresiasi, menyeru, menerima, menyambut, bersatu, mengambil bagian, dan menikmati, dengan spontan kita akan mengalami Roh itu. Hal ini dapat kita buktikan melalui pengalaman kita. Bila kita berusaha sekuat tenaga untuk memelihara hukum Taurat, kita akan berada di dalam daging, di dalam manusia tripartit yang jatuh. Namun, bila kita menempuh jalan iman, kita berada di dalam roh kita seraya menikmati Roh itu. Dalam jalan imanlah kita menikmati Roh itu sebagai Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Tambahan pula, jalan iman ini akan mengembangkan dan menumbuhkan kesatuan yang organik antara Allah yang telah melalui proses dengan manusia yang dilahirkan kembali. Allah menginginkan kesatuan organik ini dapat berkembang sampai tahap yang tertinggi.

Daging berusaha memenuhi hukum Taurat, sedangkan iman hanya menerima Roh itu.
Kesatuan organik ialah Allah yang telah melalui proses bersatu dengan manusia yang dilahirkan kembali.
Mendengar, mengapresiasi dan menikmati adalah jalan iman.

Galatia Berita 15


Hukum Taurat menuntut, Kasih karunia menyuplai.

Prinsip hukum Taurat: Anda sendirian dengan usaha Anda sebaliknya Kasih Karunia: Seberapa baik Anda menerima, seberapa banyak Anda menerima infus dari firman Allah.

Pada saat Tuhan berinkarnasi, Roh Kudus mulai memiliki unsur insani di samping unsur ilahi. Sejak waktu itu Roh  Kudus  telah  terbaur  dengan  kehidupan insani,  penyaliban, dan kebangkitan Tuhan dan menjadi Roh itu, yakni Roh almuhit yang berbaur dengan sifat ilahi, sifat insani, kehidupan insani, kematian, dan kebangkitan Tuhan. Segala yang telah Ia rencanakan dan kehendaki, dan segala yang telah Ia rampungkan melalui inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban, dan kebangkitan-Nya tercakup dalam Roh itu. Jadi, Roh itu adalah Roh almuhit, yakni Allah Tritunggal yang telah melalui proses menjadi segala sesuatu kita. Roh itu adalah berkat Injil.

Sunday, June 3, 2012

Galatia Berita 14


Ekonomi Perjanjian Baru Allah adalah perkara penyuplaian dan penerimaan Roh itu. Di pihak Allah, Dia menyuplaikan Roh itu; di pihak kita, kita menerima Roh itu. Penyuplaian Roh itu dan penerimaan Roh itu bukan terjadi sekali untuk selamanya, melainkan terjadi secara berkesinambungan.

Dalam ekonomi Perjanjian Baru-Nya, Allah ingin menjadikan kita pendengar iman. Iman ini merupakan refleksi Allah Tritunggal yang telah melalui proses menjadi anugerah kita yang almuhit. Allah mendambakan kita menjadi orang-orang yang terus-menerus mendengarkan tentang iman yang mereflek- sikan anugerah-Nya. Anugerah tidak lain adalah Allah Tritunggal - Bapa, Putra, dan Roh itu - menjadi hayat kita dan segala sesuatu kita, sehingga kita boleh menikmati Dia secara penuh. Melalui kenikmatan inilah kita menjadi satu dengan Dia. Kita menjadi satu satuan yang universal dan kekal untuk mengekspresikan sifat ilahi-Nya yang ajaib. 

Galatia Berita 13


Kristus adalah Persona yang telah disalibkan demi penggenapan penebusan dan yang telah dibangkitkan. Karena itu, kita percaya kepada-Nya. Namun, ketika Dia masuk ke dalam kita, Dia masuk sebagai Roh itu. Dalam fungsi penebusan, sebutan-Nya adalah Kristus, sedang dalam fungsi hayat, sebutan-Nya adalah Roh itu. Selaku Persona yang paling penting dalam alam semesta, Kristus mempunyai status lebih dari satu. Meskipun Kristus dan Roh itu adalah satu, tetapi fungsi, sebutan, dan status-Nya berbeda.

Menjadi orang Kristen yang sejati berarti percaya kepada Kristus, dan percaya kepada Kristus berarti menerima Roh itu. Namun, orang-orang yang menganggap Kristus terpisah dan berbeda dengan Roh itu  mungkin mengira ada kemungkinan orang percaya kepada Kristus tanpa menerima Roh itu. Ini adalah kesalahpahaman yang serius! Sebagaimana telah kita tunjukkan berulang-ulang dalam berita ini, kita percaya kepada Kristus dan menerima Roh itu adalah peristiwa yang terjadi pada waktu yang bersamaan.