Hukum Taurat berhubungan
dengan daging kita (Rm. 7:5), dan
daging kita berlawanan dengan
Roh (Gal. 5:17).
Karena itu, Roh berlawanan dengan hukum Taurat. Ketika kita
hidup menurut Roh itu, yang ada
di dalam roh kita yang
dilahirkan kembali, kita tidak akan memenuhi keinginan daging (ayat
16). Ketika kita dipimpin oleh Roh,
kita tidak berada di bawah hukum Taurat.
Roh hayat, bukan
huruf-huruf hukum Taurat, adalah prinsip yang menuntun, mengatur kehidupan kristiani kita
dalam roh kita yang dilahirkan kembali. Jika kita hidup oleh Roh,
dengan otomatis kita akan tidak lagi
berada di bawah hukum Taurat,
sebab Roh itu akan memimpin kita meninggalkan hukum harfiah
itu.
Perbedaan antara sifat-sifat alamiah dan buah Roh
itu ialah: sifat alamiah tidak memiliki sesuatu yang dari Roh itu,
sedang buah Roh itu penuh dengan hakiki dan unsur Roh
itu. Ketika seseorang hidup
menurut sifat-sifat atau pekerti-pekerti
alamiahnya, ia tidak perlu kembali
ke rohnya. Ia
mungkin mengasihi orang lain
atau menyatakan penguasaan dirinya melalui dan di
dalam dirinya sendiri. Tetapi, jika
kita ingin memiliki berbagai aspek dari buah Roh itu,
haruslah kita berada di dalam roh
kita. Untuk ini, diri kita sama sekali tidak berguna. Bila kita hidup di dalam Roh yang
telah berbaur, kita akan memperhidupkan Kristus dalam berbagai aspek,
dan dalam segala corak sifat dan pekerti rohani.
No comments:
Post a Comment