Saturday, May 12, 2012

Galatia Berita 7


The book of Galatians is a book of contrasts. For example, God’s Son is contrasted with man’s religion. And, freedom in Christ is in contrast to slavery under the law. And, the spirit is in contrast with the flesh. To understand the depths of this book is to understand these great contrasts.

Apakah kebebasan di dalam Kristus?

Pertama, kebebasan di dalam Kristus menyiratkan kemerdekaan dari kewajiban. Karena kita telah bebas di dalam Kristus, kita tidak lagi berkewajiban terhadap hukum Taurat dan peraturan-peraturan, praktek-praktek, serta ketetapan-ketetapannya. Orang yang berusaha memelihara hukum Taurat akan membuat dirinya berhutang kepada peraturan-peraturan, praktek-praktek, dan ketetapan-ketetapan hukum Taurat. Jadi, jika Anda mencoba memelihara hukum Taurat, Anda akan menempatkan diri Anda di bawah perhambaan dan melayani hukum Taurat sebagai budaknya. Akan tetapi, kebebasan  di  dalam  Kristus  memerdekakan  kita  dari semua kewajiban yang demikian.

Kedua, kebebasan di dalam Kristus mencakup kepuasan penuh, dengan suplai yang kaya. Jika kita bebas secara lahiriah, tanpa sesuatu yang menunjang kita atau memuaskan kita, maka kebebasan itu bukanlah kebebasan yang sejati. Kebebasan yang benar bukan hanya bebas dari kewajiban, tetapi juga kepuasan penuh, karena di dalamnya ada suatu suplai dan tunjangan yang memadai.

Ketiga, kebebasan di dalam Kristus berarti kenikmatan atas perhentian. Orang-orang yang tetap memelihara hari Sabat tidak menikmati perhentian sejati, sebab upaya mereka untuk memelihara hari Sabat telah menempatkan mereka di bawah beban yang berat. Namun, di dalam Kristus kita memiliki perhentian yang sejati.

Keempat, kebebasan di dalam Kristus menyiratkan kenikmatan penuh atas Kristus. Karena kita telah bebas di dalam Dia, kita menikmati semua hakiki-Nya. Kebebasan sejati di dalam Kristus adalah kenikmatan penuh atas Kristus yang hidup.

Karena  hukum  Taurat  tersusun  dari huruf-huruf mati, ia tidak dapat memberikan hayat.
Karena hukum Taurat tidak dapat memberikan hayat, maka hukum Taurat tidak dapat melahirkan anak-anak; ia hanya  dapat  melahirkan budak-budak. Ismael  bukanlah anak Abraham yang seharusnya, melainkan budak. Hagar tidak dapat melahirkan seorang anak sebagai ahli waris Abraham. Karena ibu Ismael adalah seorang budak perempuan, maka Ismael pun seorang budak. Semua orang yang berusaha memelihara hukum Taurat, adalah Ismael-Ismael hari ini yang dilahirkan oleh Hagar.

No comments: