Saturday, August 4, 2012

Galatia Berita 31


Ciptaan lama tidak memiliki hayat Allah, tetapi ciptaan baru memiliki hayat Allah.

Yang menjadikan ciptaan baru ialah kesatuan organik dengan Allah Tritunggal.

Ketika ia  menulis tentang damai sejahtera dan  anugerah, dalam batinnya ia  menyadari bahwa ia  menikmati damai sejahtera karena ia  membawa tanda-tanda  Yesus. Tanda- tanda Yesuslah yang  memelihara dia  dalam suatu kondisi yang  penuh damai sejahtera. Melalui menikmati anugerah, Paulus dibawa ke dalam suatu keadaan yang  penuh damai sejahtera. Ia  tetap bertahan di  dalam damai sejahtera ini melalui membawa tanda-tanda Yesus  tersebut.

Paulus menganggap dirinya seorang hamba Kristus. Sebagaimana seorang hamba  harus  mengenakan  tanda yang  membuktikan bahwa ia adalah milik seseorang, maka pada tubuh Paulus ada tanda  Yesus. Seolah-olah nama Yesus  telah dicapkan pada dirinya berulang-ulang sebagai kesaksian dan  deklarasi bahwa Paulus adalah milik Tuhan.

Sebagaimana Tuhan Yesus dan  Paulus dianiaya karena mereka menempuh kehidupan yang  tersalib, maka hal  yang  sama akan terjadi pada kita bila  kita, oleh  rahmat dan  anugerah Tuhan, mengikuti jejak  mereka untuk menempuh kehidupan yang  sedemikian. Tatkala  kita dihina, ditolak, dihukum,  diolok-olok, dan  dicemooh,  itu  berarti kita mengemban tanda-tanda Yesus. Akan tetapi, karena kita mengemban tanda-tanda itu,  kita menikmati damai sejahtera, dan  kita tidak akan disusahkan oleh situasi atau keadaan apa  pun.

Jika Anda   mengecek pengalaman  Anda, Anda   akan nampak semakin Anda  dianiaya karena mengikuti Tuhan Yesus, batin  Anda   akan  semakin bersukacita. Menurut Kisah Para Rasul 5:40-41, para murid bersukacita karena merasa terbilang layak menderita bagi  nama Yesus. Aniaya memberi kita kepastian bahwa kita menempuh jalan yang benar. Karena itu,  seperti yang   dikatakan Paulus dalam 6:16,  turunlah  kiranya damai sejahtera dan  rahmat atas orang yang   menuruti patokan ini.  Bagaimana kita tahu bahwa kita  menuruti  patokan ini?  Kita mengetahuinya melalui fakta bahwa kita telah dianiaya. 


No comments: