Saturday, August 11, 2012

Galatia Berita 33


Hal  yang  paling penting dan  rahasia yang  diwahyukan dalam Alkitab ialah bahwa tujuan akhir Allah  adalah menggarapkan diri-Nya ke dalam umat pilihan-Nya. Kedambaan Allah  untuk menggarapkan diri-Nya ke dalam diri  kita merupakan titik inti  dari wahyu ilahi dalam Kitab Suci.  Karena hal  ini  begitu rahasia, ia  tersembunyi di dalam Alkitab;  walau tidak seluruhnya tersembunyi. Di satu pihak, ia memang merupakan satu rahasia; tetapi di pihak lain, rahasia ini  telah diwahyukan dalam Alkitab.

Allah  telah memberi kita dua  hadiah besar yang  oleh- nya  Ia  menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam kita, yaitu Roh  itu  dan   Firman. Kedua hadiah tersebut sebenarnya adalah Allah  sendiri. Allah  adalah Roh  dan  Allah  juga  Firman. Injil  Yohanes adalah sejilid kitab yang  dengan jelas mewahyukan Allah, Roh,  dan  Firman. Yohanes 1:1 mengatakan, “Pada  mulanya ada  Firman; Firman itu  bersama- sama dengan Allah dan  Firman itu  adalah Allah.”  Menurut Yohanes 1:14,  Firman, Allah  itu  sendiri, telah menjadi daging.  Akhirnya, Firman yang  berinkarnasi ini  telah disalibkan, dan  setelah kebangkitan-Nya, Adam   yang   akhir ini menjadi Roh  pemberi-hayat (1 Kor.  15:45b). Injil  Yohanes juga  menghubungkan Firman dan  RohRohlah yang  menghidupkankata  Tuhan Yesus   dalam  Yohanes 6:63,  dan “Perkataan-perkataan yang  Kukatakan kepadamu adalah Roh  dan   hidup.” Allah   adalah hayat, Roh  adalah hayat, Firman juga  adalah hayat. Menurut Injil  Yohanes, ketiganya  adalah satu. Allah  adalah Firman, Firman adalah Roh, dan  Roh  adalah Allah.

Kehidupan  kristiani yang  wajar adalah kehidupan yang  menerima Roh   itu   secara  terus-menerus.  Kehidupan jasmani  kita adalah satu contoh dari hal  ini.  Kehidupan jasmani tergantung pada pernafasan. Kehidupan kita adalah kehidupan bernafas. Begitu seseorang berhenti pernafasannya, ia akan segera mati. Hari ini  banyak orang Kristen yang  pernafasan  rohaninya telah berhenti, karena itu  kehidupan rohani mereka telah macet. Bernafas secara rohani berarti terus-menerus menerima Roh  itu.

Selaku orang Kristen, kita harus menjadi pneumatis (dipenuhi udara), yaitu penuh dengan pneuma, penuh dengan Roh itu.  Roh itu  adalah udara surgawi untuk kita hirup. Melalui menggunakan roh  untuk berseru kepada Tuhan, kita menghirup Roh  itu  dan  karenanya kita menerima Roh  itu.

Sebagaimana pernafasan jasmani kita tidak dapat berhenti, demikian juga  pernafasan rohani kita tidak dapat berhenti. Ini  berarti kita harus membina kebiasaan  menggunakan  roh   kita  untuk  berdoa secara terus-menerus. Unsur pokok  dalam menerima Roh  itu  dari saat ke saat adalah kita berseru kepada Tuhan dengan roh kita.

Ketika kita menggunakan roh  kita untuk berdoa, menyeru nama Tuhan, dan   mendoa-bacakan firman Tuhan, kita akan memiliki pernafasan rohani dan  menerima Roh  itu.  Demikian, esens Allah  Tritunggal, unsur surgawi, dan  hakiki ilahi akan ditambahkan ke  dalam diri  kita. Ketika unsur ini  meluas di batin kita, kita akan bertumbuh dan  ditransformasi, dan hal-hal negatif dalam diri  kita akan disingkirkan. Semakin kita bertumbuh oleh  unsur Allah  Tritunggal yang  ditambahkan ke  dalam kita, kita akan semakin berfungsi di dalam  gereja dan  terbangun bersama orang lain  di tempat kita sebagai ekspresi Tubuh Kristus.


No comments: