Sunday, October 14, 2012

Efesus Berita 6


Pujian Atas Kemuliaan Anugerah Allah

Anugerah, kemuliaan dan pujian.

Anugerah adalah satu persona.

Galatia 2:20  sejajar dengan 1 Korintus 15:10. Galatia 2:20  mengatakan, “Tetapi  bukan aku, melainkan Kristus”, sedang  1  Korintus 15:10   mengatakan, “Tetapi bukannya aku, melainkan anugerah Allah yang   menyertai  aku.”  Ini  menunjukkan bahwa anugerah adalah Kris tus  itu  sendiri.

“Anugerah Tuhan  kita  Yesus Kristus menyertai   roh    kamu,   Saudara-saudara!  Amin”    (Gal. 6:18).  “Tuhan menyertai  rohmu.  Anugerah-Nya  menyertai kamu!”  (2  Tim.  4:22).  Dalam ayat ini  Kristus paralel dengan anugerah. Tuhan Yesus  Kristus menyertai roh  kita sama  dengan anugerah  menyertai roh   kita. Ini   menunjukkan bahwa anugerah pada hakekatnya sama dengan Kristus. Ketika kita memiliki Kristus, kita memiliki anugerah. Ketika Kristus tiba, anugerah pun  tiba. Inilah sebabnya Yohanes 1:17  mengatakan bahwa anugerah datang dari Yesus   Kristus, menunjukkan bahwa anugerah agak mirip dengan seseorang. Anugerah dipersonifikasikan sebagai  seorang  manusia.  Personifikasi anugerah  ini   tak lain  ialah Allah  sendiri.

Kemuliaan itu   adalah  ekspresi Allah. Seprinsip dengan ini,  Anak Allah   datang  sebagai cahaya kemuliaan Allah yang   berarti  Dia   adalah  ekspresi  Allah. Tidak  ada   seorang pun   yang   pernah melihat Allah, tetapi  kita telah nampak kemuliaan Anak Tunggal-Nya.

Ketika  kita  menerima anugerah dan  menikmati Allah, kita memiliki perasaan  mulia, walaupun kita mungkin tidak mempunyai kata-kata  untuk mengekspresikan perasaan itu.  Kadang kala setelah selesai  suatu sidang yang  indah, kita dipenuhi oleh  anugerah dan  kita berkata,  “Alangkah mulianya!” Ini  berarti Allah terekspresi  dalam anugerah-Nya.

Bersyukur kepada Allah  berarti kita berterima kasih untuk  suatu  kebaikan Allah. Tetapi tatkala kita memuji Allah, itu  terutama  berarti memuji-Nya atas apa   ada-Nya atau  perbuatan-Nya, tidak peduli kita menerima suatu  kebaikan dari Dia  atau  tidak. Dalam memuji  Allah  Anda  harus melupakan diri  sendiri dan  keluar dari diri  sendiri. Ketika Anda  benar-benar memuji Allah, seolah-olah  diri   Anda    sendiri  tidak  ada.  Anda    hanya nampak  apa   adanya  Allah   dan   apa   yang   Dia   lakukan.

Ketika para malaikat memuji Allah  atas keputraan  kita, setan-setan akan terkejut dan   berkata, “Astaga, orang-orang  dosa  yang  kita kuasai bisa  menjadi anak-anak  Allah!”   Bukan hanya para  malaikat  memuji Allah   atas  keputraan  kita,  tetapi  juga   setiap  perkara yang   positif dalam alam semesta akan  memuji Dia. 

Betapa kita perlu memuji Allah atas keputraan!

No comments: