Sunday, September 9, 2012

Galatia Berita 41

Pengalaman Paulus:
  1. Kristus diwahyukan ke dalam Dia
  1. Disalibkan dengan Kristus (mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat)
  2. Bersatu secara organik dengan Kristus

Hukum Taurat tidak diperlukan oleh anak-anak Allah.
Yang diperlukan anak-anak Allah ialah Roh itu.
Hukum Taurat tidak diperuntukkan bagi anak Allah.
Hukum Taurat diperuntukkan bagi siapa yang bukan anak Allah.  Allah senantiasa menyuplaikan Roh itu kepada anak-anak-Nya.

Baru-baru ini  saya diterangi oleh  Tuhan dan  juga  ditegur oleh-Nya, karena setiap hari sebenarnya saya sangat sedikit memperhidupkan Kristus. Saya harus mengaku kepada Tuhan bahwa hanya sebagian kecil  dari waktu saya setiap hari yang   saya gunakan untuk  memperhidupkan Kristus. Kebanyakan dari waktu-waktu saya, secara tidak sadar dan  dengan otomatis saya hidup menurut etika, beberapa jenis  hukum, atau kebiasaan-kebiasaan tertentu yang telah saya bina. Dalam kehidupan dan  tindakan saya setiap hari saya tidak mengambil Kristus sebagai unsur susunan saya satu-satunya,  malah saya mengambil etika, prinsip-prinsip, hukum-hukum buatan sendiri, dan  bahkan hukum taurat hayat batini itu  sebagai unsur susunan saya. Akibatnya, banyak waktu saya gunakan untuk hidup dengan etika-etika  alamiah,  etika-etika  Alkitab, hukum-hukum buatan sendiri, atau hukum taurat hayat batini, tanpa menurut Kristus.

Pada bulan-bulan belakangan ini,  pengakuan dosa  saya kepada Tuhan terutama bertalian dengan kegagalan-kegagalan saya dalam memperhidupkan Kristus. Mungkin pada pagi  hari saya mempunyai waktu yang  baik  sekali untuk berdoa dan  menikmati Tuhan. Selama berdoa, saya menjadi satu roh  dengan Tuhan dan  memperhidupkan Dia.  Tetapi setelah saya datang ke meja  makan dan  mulai makan pagi, saya sama sekali melupakan perkara tentang Kristus dan memperhidupkan DiaBeberapa saat kemudian, tiba-tiba saya menyadari apa  yang  telah terjadi dan  saya kembali lagi  kepada Kristus seraya berkata, “Oh, Tuhan, ampunilah aku. Tuhan, aku ingin menjadi satu roh  dengan-Mu.” Untuk beberapa menit, kembali saya bersama-sama lagi  dengan Tuhan. Akan tetapi,  tak  lama lagi   saya diduduki kembali oleh  sesuatu yang  lain  dan  melupakan-Nya lagi. Bukankah pengalaman Anda  juga  demikian? Kita tidak bi- sa  mengatakan bahwa kita memperhidupkan Kristus, malahan kita memperhidupkan hukum-hukum, kebudayaan, agama, dan  tradisi-tradisi kita.

Kristus tidak saja diwahyukan kepada Paulus, tetapi juga  ke dalam diri  Paulus. Sewaktu Paulus sebagai seorang pemimpin agama, “terbaik dan  terkenal” dalam agama Yahudi, Anak Allah  masuk ke dalamnya. Inilah alasan Paulus dalam 1:16  mengatakan bahwa Anak Allah  telah diwahyukan di  dalam dia,   bukan sekadar kepada  dia.   Karena Paulus mempunyai wahyu yang  demikian atas Kristus, maka  ia dapat bersaksi kepada kaum beriman: Kaum beriman yang  terkasih, aku ingin memberi tahu kalian bahwa aku memikili Persona Anak Allah  yang  hidup dalam batinku. Persona ini  sama sekali tak dapat dibandingkan dengan hukum Taurat. Taurat memang bagus, tetapi masih berada di bawah Persona yang  hidup ini.  Selama bertahun-tahun, aku berusaha memelihara hukum Taurat. Tetapi pada suatu hari, Persona Anak Allah  yang  hidup ini  telah diwahyukan ke dalamku. Betapa menakjubkan! Betapa ajaibnya! Bahkan sekarang, sewaktu aku menyurati kalian, Persona yang  hidup  ini  bersatu denganku. Ketika aku menulis, Ia  pun  menulis, sebab Ia  menulis di dalam tulisanku.”

Kehidupan sehari-hari kita sebagai orang-orang Kristen seharusnya adalah suatu kehidupan yang  hidup  oleh Roh, untuk memperhidupkan Kristus melalui mengekspresikan Dia  berikut segala pekerti-Nya yang  unggul.


No comments: