Sunday, September 16, 2012

Galatia Berita 43

Mungkin kita dapat mengerti perbedaan antara anak-anak Allah  dan  Israel milik Allah  kalau kita mengambil perumpamaan  bagaimana seorang anak  dalam keluarga raja dilatih untuk menjadi raja. Di satu pihak, anak yang demikian bertumbuh  besar  sebagai salah  satu  anggota keluarga raja, yakni anak dari raja dan   ratu. Di  pihak lain, ia juga  harus dilatih untuk menjadi raja di kemudian hari. Jadi, ia harus memiliki dua  jenis  kehidupan: pertama, sebagai anak keluarga raja; kedua, sebagai calon  raja. Kalau  ia  memiliki kehidupan jenis  pertama tanpa kehidupan jenis  kedua, ia tidak akan memenuhi syarat untuk menjadi raja.

Seorang anak kecil  tidak mungkin dilatih menjadi raja dalam waktu semalam, ia  pun  tidak mungkin memenuhi syarat untuk menjadi raja hanya dengan membina pekerti tertentu. Kalau ia  periang, pengasih, lemah lembut, setia, dan  bisa  mengendalikan diri,  ia  akan menjadi anak yang sangat baik. Tetapi pekerti-pekerti itu  sendiri tidak dapat melayakkan dia  menjadi seorang raja. Sebagai calon  raja, ia harus dilatih untuk hidup dan   bertindak tanduk secara rajani. Cara ia duduk atau bertutur kata dengan orang lain harus  pula bersifat rajani. Selaku orang yang   berstatus ganda — anak dalam keluarga raja, dan  calon  raja — ia harus memiliki dua  jenis  kehidupan.


No comments: